Jumat, 06 Juli 2012

Busana chef


BAGIAN 1
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Pembahasan

Ada beberapa alasan mengapa anda harus mengenakan mantel koki, juga dikenal sebagai koki jaket. Jaket koki yang telah berkembang selama beberapa abad menjadi sangat fungsional, tahan lama dan nyaman. Ini adalah kombinasi dari karakteristik yang membuat seragam pilihan bagi koki profesional di seluruh dunia, belum lagi fakta bahwa itu terlihat sangat keren. 
Fungsi - Fungsi utama dari Chef Coat adalah untuk melindungi koki baik dari panas kompor dan / atau oven, dan juga dari tumpahan disengaja atau percikan cairan panas. Ia menyelesaikan ini dengan berdasarkan konstruksi kapas yang ganda. Selain memberikan penghalang termal efektif, Chef Jaket juga melindungi pakaian koki dari noda yang biasa berhubungan dengan menyiapkan makanan. 
Anda mungkin bertanya-tanya mengapa orang-orang dengan demikian kecenderungan untuk mendapatkan seragam mereka bernoda namun menggunakan warna putih. Anda dapat berterima kasih Chef Marie-Antoine Careme yang pada pertengahan 1800 memutuskan bahwa putih adalah warna yang paling tepat untuk memasak, karena melambangkan kebersihan. 
Gaya breasted ganda dari Lambang Chef, juga menguntungkan saat ini (juga karena Careme). Sejak jaket fungsi utama adalah untuk melindungi koki, kemungkinan menjadi bernoda selama seharian sibuk memasak. Namun jika koki meninggalkan dapur (untuk berinteraksi dengan tamu) koki bisa membalikkan jaket untuk menutupi noda. 
Comfort - Orang mungkin berpikir bahwa memakai jaket berkancing ganda di dapur panas bukan merupakan hal terbaik untuk dilakukan. Tetapi sekali lagi, ini adalah penggunaan double layer kapas menunjukkan fleksibilitas. Kapas kain dapat bernapas dan nyaman, yang membuatnya menjadi pilihan yang unggul dalam lingkungan yang panas. 

1.2  Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah selain sebagai memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Dasar Seni dan Desain juga diharapkan dapat membantu kita agar lebih mudah dalam mempelajari dan memahami tentang pendidikan itu sendiri serta mencari ridho Allah SWT.

1.3  Sistematika Penulisan

Makalah ini diawali dengan Bgian 1 pendahuluan yang berisikan tentang Latar
Belakang Masalah, Tujuan Penulisan, serta Rumusan Masalah yang terkait dengan pokok bahasan.

Bagian 2 berisikan tentang materi perkembangan busana Chef dan pengertiannya
Bagian 3 Kesimpulan dari serangkaian materi yang telah dijabarkan.





Gambar-gambar Busana Chef

 (CARI SENDIRI)

BAGIAN 2
TEORI BAHAN

2.1       Sejarah Dari Seragam Chef
Di pertengahan 1800-an, seorang pria asal Perancis yang bernama Marie-Antoine Carême, yang dikenal sebagai "Raja Chefs, atau Chef Raja-raja," merancang ulang seragam dipakai oleh koki. Pakaian dipilih berdasarkan kemampuan mereka untuk tampil bersih dan juga untuk kamuflasering kotoran dan noda-noda pada baju. White jaket double-breasted ini dipilih karena menandakan kebersihan sementara fitur double-breasted dari jaket memungkinkan pemakai untuk membalikan posisi baju pada bagian depan apabila terdapat noda atau kotoran pada baju. Chef apron atau celemek Chef  berwarna hitam dipilih karena noda tidak akan terlihat pada kain berwarna gelap. Dan  celana kotak-kotak kecil berwarna hitam dan putih pun dipilih sebagai bagian dari seragam juga karena kain bermotif kotak dan berwarna putih dan hitam kan dapat menyamarkan noda pada celana. 








2.2     Kajian Desain Seragam Chef Dari Klasik ke Modern
Klasik
Modern
 


Patch
Double Breasted
Rouleau
 









Bila kita analisis gambar lebih lanjut, maka kita akan dapat mengetahui bahwa telah cukup banyak perubahan yang terjadi pada baju Chef atau Double Breasted Jacket ini.
Meski bahan kain yang digunakan masih sama, yaitu American Drill namun detail pada baju sudah banyak yang berubah, dapat dilihat pada gambar bahwa detail kancing yang digunakan pada baju Chef modern bukan merupakan doble brasted namun menggunakan potongan “Rouleau” serta detail bentuk kantong (Patch) pada baju klasik sudah tidak terdapat pada baju modern.


Klasik
Ruffle set
Ban
Modern
 













Bisa kita lihat pada bagian topi juga terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara topi klasik dan modern, terdapat banyak perubahan detail pada topi klasik yang menggunakan model pill box dengan menggunakan ruffle set pada bagian atas topi berubah atau di modernisasi menjadi topi berbentuk negligee cap dengan tambahan ban pada bagian bawah topi.




Klasik
Tali pengikat sekaligus aksen hiasan
Modern
 











Dapat kita lihat pula perkembangan pada Chef apron, walaupun model yang digunakan pada apron klasik dan modern masih tetap sama, namun ada beberapa detail pada Chef apron yang berubah, seperti aksen garis yang terdapat pada apron modern yang berfungsi juga sebagai tali pengikat, tali dengan aksen seperti itu tidak dapat kita temukan pada apron klasik.





BAGIAN 3
ANALISIS ESTETIK

3.1       Fungsi Dari Seragam Chef
Dalam era industrialisasi masakini, pakaian kerja dalam industri perlu ditangani secara benar sebagai piranti produksi. Untuk itu pakaian kerja perlu ditangani secara profesional, karena secara tak langsung dapat meningkatkan produktivitas pemakai.
Pakaian kerja dan seragam yang benar akan membawa para pemakainya kedalam suatu rasa persatuan yang mendalam (esprit de corp), meningkatkan semangat kerja serta meningkatkan citra perusahaan di mata pelanggan.
Disamping itu, pengelola perusahaan akan lebih mudah dalam menerapkam total quality control dalam sistem kerja industrinya

Fungsi dari seragam Chef secara garis besar adalah sebagai berikut :
·         Melindungi tubuh terhadap luka bakar dari bahan mendidih. 
·         Melindungi tubuh dari panas kompor, oven dan pemanggang. 

Namun secara lebih lengkap akan di jelaskan sebagai berikut :



a)      Chef hat atau toque atau topi Chef
Bagian yang paling dikenali dari seragam koki Anda adalah hat atau topi koki. Pada jaman dahulu di Perancis di kenal dengan nama toque blanche atau secara harfiah diterjemahkan sebagai topi putih. Walaupun sekarang hat, topi, atau toque datang dalam berbagai bentuk dan berbagai ukuran, dan kebanyakan tinggi dengan lipit. Funsi utama dari hat, topi, atau toque adalah untuk menjaga makanan agar tidak terdapat rambut yang terjatuh dari kepala anda dan terkena keringat dari dahi, melindungi rambut dari asap dan minyak di dapur, membiarkan udara beredar di atas kepala.
Topi ini dipopulerkan dalam abad 13 hingga 16 di negara perancis, dan terkenal hingga sekarang sebagai topi koki. Jadi topi ini sudah menjadi seragam bagi koki.
Ada beberapa filosofi dibalik topi tinggi itu. Lipatan vertikal yang banyak dari bagian toque mencerminkan banyaknya cara memasak sebuah telur.
Untuk desain modern, desain toquenya diawali oleh koki perancis Marie-Antoine Carême dan Auguste Escoffier.
Dan dalam tradisinya, semakin tinggi topi koki itu menunjukkan tingkat kemahiran dan keterampilan memasak dari koki yang memakainya

b)     Chef neck tie atau dasi Chef
Neck tie atau dasi Chef koki dasi ini pada awalnya dipakai untuk menyerap keringat dan menjaga leher dari angin di dapur bawah tanah yang panas, dan saat ini pun masih memiliki fungsi yang sama. Meskipun tidak dibutuhkan oleh sebagian besar dapur namun neck tie atau dasi Chef merupakan pelengkap seragam yang berfungsi juga sebagai penambahkan agar terlihat professional untuk setiap koki.

c)      Chef double-breasted jacket
Fungsi - Fungsi utama dari Chef double-breasted jacket adalah untuk melindungi koki baik dari panas kompor atau oven, dan juga dari tumpahan disengaja atau percikan cairan panas. Chef double-breasted jacket juga melindungi pakaian koki dari noda yang berhubungan dengan proses menyiapkan makanan. 
Chef double-breasted jacket merupakan bagian penting dari Uniform Chef. Karena Chef double-breasted jacket secara tradisional memiliki lapisan ganda pada bagian dada, lapisan ganda tersebut akan melindungi tubuh dari tumpahan panas, percikan api, luka bakar, dan kecelakaan dapur lainnya, juga untuk apabila pada bagian yang satu sudah terdapat banyak noda maka bagian tersebut dapat dibalik untuk menutupi kotoran yang terdapat pada Chef double-breasted jacket sehingga Chef double-breasted jacket akan tetap terlihat bersih dan rapih.

d)     Chef apron atau celemek Chef
Chef apron atau celemek Chef adalah bagian dari seragam Chef yang penting. Chef apron atau celemek Chef berfungsi sebagai penghalang ekstra terhadap percikan panas, tumpahan makanan panas, dan bahaya dapur lainnya. Jangan menggunakan Chef apron atau celemek Chef untuk mengelap tumpahan, atau mengelap piring tamu, gunakan hands towelsyang tersedia untuk hal-hal tersebut. Namun Chef apron atau celemek Chef dapat berguna untuk dengan mudah mengeluarkan alumunium tray yang panas keluar dari oven. Chef apron atau celemek Chef  yang bersih akan membuat penampilan menjadi lebih profesional. 


e)      Chef hands towelsatau torchon
Chef hands towels atau torchon juga disebut handuk atau kain. Chef hands towels atau torchon berfungsi untuk menyeka piring yang bersih atau piring yang sudah berisi makanan dan siap untuk disajikan untuk tamu dan juga untuk melindungi tangan saat memasak dan memegang panci dan wajan panas. 

f)       Chef checkered pants atau celana Chef
Celana Chef atau checkered pants pada awalnya bermodel baggy dengan karet pada bagian pinggang yang elastis dan pola-pola aneh, namun sekarang Celana Chef atau checkered pants memiliki pola kotak-kotak sehingga di beri nama checkered pants. Celana Chef atau checkered pants mutlak diperlukan dalam melindungi koki. Meskipun di dapur terdapat suhu yang sangat panas namun Celana Chef atau checkered pants yang panjang dimaksudkan untuk melindungi kaki dari tumpahan, percikan, dan luka bakar. Bentuk longgar dari celana koki akan melindungi kaki dari  cairan panas sehingga tidak membuat kontak langsung dengan kulit.
Pola kotak-kotak pada Celana Chef atau checkered pants juga berfungsi untuk menyamarkan noda dan kotoran pada bagian celana, sehingga Celana Chef atau checkered pants akan tetap terlihat bersih.

g)      Chef clog shoes atau safety shoes atau sepatu Chef
Fungsi dari Chef clog shoes atau safety shoes atau sepatu Chef adalah untuk terhindar dari luka terbakar, terluka oleh pisau jatuh, tertimpa benda berat di dapur, atau kecelakaan di dapur lainya. Chef clog shoes atau safety shoes atau sepatu Chef tang terbaik adalah yang memiliki plat baja pada bagian depan sepatu tersebut, kekokohan dan kenyamanan Chef clog shoes atau safety shoes atau sepatu Chef juga sangat penting agar tidak mengganggu gerak pada saat bekerja di dapur.

3.2       Warna Dari Seragam Chef
Kita mungkin bertanya-tanya mengapa para koki atau Chef kecenderungan untuk memakai seragam berwarna putih sedangkan warna putih akan sangat mudah terkena noda dari proses memasak maupun dari makanan yang telah di masak. Ternyata pada pertengahan 1800 seorang Chef dari Perancis yang bernama Chef Marie-Antoine Careme memutuskan bahwa putih adalah warna yang paling tepat untuk memasak, karena warna putih melambangkan kebersihan, sehingga tingkat higienisitas di dapur dapat terlihat dari kebersihan pakian yang kita kenakan di dapur.
Pola kotak-kotak yang terdapat pada celana pun mempunyai fungsi untuk menyamarkan noda yang mengenai celana, berkat efek kotak-kotak yang berukuran kecil dengan warna hitam dan putih, noda yang mengenai celana menjadi tersamarkan.
Secara tidak langsung warna dan detail kotak pada seragam Chef pun memiliki arti tersendiri, seperti warna pada dasi yang dapat menentukan apa jabatan orang yang menggunakan dasi tersebut.

3.3       Ukuran Dari Seragam Chef
Ukuran baju Chef diharuskan pas (tidak terlalu besar atau sempit), seragam harus dibuat senyaman mungkin, agar pada saat digunakan tidak menggangu proses bekerja seorang Chef.
Orang mungkin berpikir bahwa baju tebal dan berkancing ganda di dapur akan terasa panas dan merupakan pakaian yang tidak nyaman untuk di pakai bekerja. Tetapi hal ini justru merupakan keunggulan pakaian dengan permukaan ganda  yang menunjukkan fleksibilitas, karena pemasangan kancing baju dapat di bolak balik apabila baju bagian pertama sudah kotor. Serat kainnya pun di buat agar dapat bernapas dan nyaman saat digunakan, hal tersebut membuatnya menjadi pilihan yang paling unggul dan aman dalam lingkungan yang panas seperti di dapur. 

3.4       Bentuk Dari Seragam Chef
Seragam Chef memiliki bentuk yang unik, seperti pada double-breasted jacket atau baju Chef yang memiliki kancing ganda, hal tersebut bukan hanya berfungsi untuk gaya atau model saja, namun kancing ganda tersebut juga memiliki fungsi untuk menutupi noda pada kain, juga pada hat, topi, atau toque yang memiliki bentuk yang unik, dengan bentuk yang seperti itu orang akan dengan mudah mengenali profesi apa yang seseorang kerjakan apabila seseorang itu menggunakan topi tersebut.

3.5       Bahan Dari Seragam Chef
          Bahan yang terbaik untuk digunakan sebagai seragam Chef adalah Drill Amerika atau American Drill karena bahan tersebut cukup tebal dan mampu untuk menahan suhu panas yang ada di dapur.

3.6       Cara pembuatan Seragam Chef
            Proses menjahit terdiri daru tiga tahapan, yaitu pembuatan pola, pemotongan bahan, dan proses menjahit.


1.      Pembuatan pola

Dalam istilah desain busana, pola adalah bagian-bagian pakaian yang dibuat dari kertas untuk dijiplak ke atas kain sebelum kain di gunting dan di jahit. Pola dasar dibuat berdasarkan model pakaian, dan ukurannya disesuaikan dengan ukuran badan pemakai. Ada dua teknik utama dalam pembuatan pola dasar :
a)      Konstruksi datar yang menggambar pola diatas kertas dengan memakai ukuran-ukuran yang akurat.
b)      Dan konstruksi padat (pola draping) yang membuat pola dengan menggunakan kain muslin atau belacu di atas boneka jahit.
Metode menggambar pola sesuai nama pencipta metode, misalnya Dressmaking dan So-En dari Jepang atau Danckaerts dan Cuppens Geurs dari Belanda. Majalah wanita juga sering memuat pola siap pakai (pola jadi) berikut instruksi cara menjahitnya.
2.      Pemotongan bahan

Setelah pola disematkan ke kain dengan jarum pentul, kain digunting sesuai pola yang dijadikan contoh. Dalam produksi pakaian secara massal, kain dipotong dengan menggunakan mesin potong. Sebelum pola dilepas dari bahan, garis-garis dan tanda-tanda pada pola dijiplak keatas kain dengan bantuan rader, karbon jahit, dan kapur jahit.

3.      Menjahit

Setelah kain digunting, potongan kain disambung dengan memakai jarum tangan atau mesin jahit. Dalam menjahit dikenal sejumlah teknik jahitan, misalnya tusuk balik,(setik balik), tusuk rantai, dan tusuk tangkai. Selain itu dikenal jahitan kampuh untuk menyambung dua helai kain menjadi satu, dan teknik menjahit kelim. Walaupun jahitan mesin lebih rapi daripada jahitan tangan, tidak semua teknik jahitan dapat dilakukan dengan mesin. Setelah pakaina selesai dijahit, bagian tepi kampuh yang bertiras dirapikan dengan mesin obras agar benang-benang kain tidak terlepas.

4.      Penyelesaian akhir

Setelah selesai, pakaian yang perlu dilicinkan dengan setrika di atas papan setrika. Penyetrikaan bagian-bagian yang sulit seperti lengan baju dilakukan dengan bantuan bantal setrika.


Peralatan Yang Digunakan Untuk Membuat Pola
·         Buku pola
·         Boneka jahit
·         Pita ukur
·         Kertas
·         Pensil
·         Penghapus
·         Penggaris
·         Pita skala
·         Kapur jahit
·         Rader
·         Jarum pentul
·         Gunting kertas


Alat-Alat Menjahit
·         Benang
·         Gunting
·         Jarum pentul
·         Mesin jahit
·         Spul
·         Pendedel
·         Bidal
·         Sekoci
·         Sepatu jahit
·         Mesin obras
·         Mesin rumah kancing
·         Mesin pasang kancing
·         Mesin som
·         Mesin plisket


3.7     Karya Desain

1.                  Prinsip Desain

a.      Kesatuan (topi chef / hat)








a.       Bahan
Topi chef (hat)  dengan bahan dasar baby kanvas yang berwarna dasar putih yang bermotif kotak-kotak  pada bagian bawah topi. Pada gambar di atas ini terdapat prinsip desain yaitu adanya kesatuan pada bahan yang digunakan pada topi di atas.
b.      Warna
Prinsip desain dalam kesatuan juga dapat di lihat pada warna, pada gambar di atas warna yang di gunakan memiliki kesatuan. Warna putih sebagai warna dasar yang sangat mendominasi di aplikasikan dengan warna hitam dan putih pada bagian bawah topi. Pada topi tersebut terdapat kesatuan dalam warnanya, antara warna putih dan hitam.
c.       Bentuk
Secara bentuk pada gambar di atas juga memiliki kesatuan yaitu kerutan pada bagian tengah topi dan gelembung pada bagian atas topi, di sini terdapat kesatuan yaitu potongan bentuk keduanya saling mendukung sehingga ada harmonisasi di antara keduanya.
d.      Motif
Motif pada Topi chef (hat) tersebut hanya satu bentuk yaitu motif kotak-kotak yang sangat mendominasi. Motif kotak-kotak itu memiliki kesatuan yaitu ukuran kotak-kotak yang sama seperti pada bagian celana chef (checkered pants), pada warna juga sangat memperjelas kesatuan pada motif tersebut.
e.       Ukuran
Ukuran Topi chef (hat) tersebut relatif disesuaikan dengan ukuran kepala  penggunanya. Tetapi ukuran motif kotak-kotak pada topi biasanya berbeda disesuaikan dengan jabatan penggunanya.












b.      Dominasi celemek chef (apron)















a.       Warna
Pada prinsip desain, dalam dominasi juga dapat di lihat dalam warna. Warna yang mendominasi pada gambar celemek chef (apron) di atas yaitu warna biru, di bandingkan dengan warna lain pada bagian samping dan tengah atas yang berwarna hitam ini biru lebih mendominasi dibandingkan dengan warna lain.
b.      Bentuk
Pada gambar di atas secara bentuk yang paling mendominasi ialah pada bagian ujung celemek chef (apron) yang melengkung, didukung dengan motif lengkungan pada bagian samping celemek chef (apron) yang berwarna hitam.


c.       Motif
Motif yang sangat mendominasi pada gambar celemek chef (apron) di atas adalah di bagian yang melengkung pada setiap ujungnya.
d.      Ukuran
Ukuran yang sangat mendominasi adalah pada bagian bawah celemek chef (apron) yang lebih melebar dibandingkan pada bagian atas.
























c.       Keseimbangan

A.    Asimetris sepatu chef (clog shoes)
c
a
                                        
d
b
 


Gambar di atas termasuk ke dalam contoh gambar keseimbangan yang asimetris. Dapat di katakana asimetris karena bentuk sepatu bagian kiri dan kanan dari sepatu terlihat berbeda berbeda.

Jika di tarik garis putus-putus dari a ke b dan c ke d  maka akan terlihat keseimbangannya. (lihat keterangan gambar)

a.       Bahan
sepatu chef (clog shoes)  dengan bahan dasar kulit yang berwarna dasar hitam dengan tambahan motif titik kasar berwarna hitam pada bagian depan sepatu. Pada gambar di atas ini terdapat prinsip desain yaitu adanya Keseimbangan pada bahan yang digunakan pada sepatu chef (clog shoes) di atas.
b.      Warna
Prinsip desain dalam Keseimbangan juga dapat di lihat pada warna, pada gambar di atas warna yang di gunakan memiliki kesatuan. Warna hitam yang sangat mendominasi pada seluruh bagian sepatu chef (clog shoes).
c.       Bentuk
Secara bentuk pada gambar di atas juga memiliki Keseimbangan yaitu lengkungan pada setiap bagian ujung sepatu chef (clog shoes), di sini terdapat Keseimbangan yaitu potongan bentuknya saling mendukung sehingga ada harmonisasi.
d.      Motif
Motif pada sepatu chef (clog shoes) tersebut hanya satu yaitu motif titik kasar berwarna hitam pada bagian depan sepatu. Motif titik kasar berwarna hitam pada bagian depan sepatu itu sangat mendominasi pada bagian ujung sepatu.
f.       Ukuran
Ukuran sepatu chef (clog shoes) tersebut disesuaikan dengan ukuran kaki  penggunanya, karena untuk mendukung kenyamanan bergerak saat operasional di tempat bekerja.









B.     Simetris baju chef (double-breasted jacket)
a
 







b
 


Baju chef (double-breasted jacket) berawal dari dari Belanda pada awal tahun 1920an, pada abad ke-19 double breasted ini sering digunakan pelaut, nelayan, dan pekerja, namun seiring dengan berjalannya waktu baju double breasted ini digunakan sebagai seragam chef.

Baju polos tanpa ada motif berwarna putih ini termasuk kedalam keseimbangan yang simetris, karena ukuran antara bagian kanan dan bagian kiri sama besar. Di bagian tengah depan terdapat tambahan kancing berwarna hitam yang disusun secara simetris antara kancing sebelah kanan maupun kiri.

Jika di tarik garis putus-putus dari a ke b maka akan terlihat keseimbangannya. (lihat keterangan gambar)

a.       Bahan
Baju chef (
double-breasted jacket)  dengan bahan dasar Drill Amerika yang berwarna dasar putih dengan tanpa tambahan motif. Pada gambar di atas ini terdapat prinsip desain yaitu adanya Keseimbangan pada bahan yang digunakan pada baju chef (double-breasted jacket).
b.      Warna
Prinsip desain dalam Keseimbangan juga dapat di lihat pada warna, pada gambar di atas warna yang di gunakan memiliki kesatuan. Warna putih yang sangat mendominasi pada seluruh bagian baju chef (double-breasted jacket).
c.       Motif
Motif pada baju chef (double-breasted jacket) tersebut hanya satu yaitu motif garis pada bagian depan baju chef (double-breasted jacket).
d.      Ukuran
Ukuran baju chef (double-breasted jacket) tersebut disesuaikan dengan ukuran penggunanya, karena untuk mendukung kenyamanan bergerak saat operasional di tempat bekerja.














d.      Perbandingan dasi chef (neck tie)

 






            Perbandingan ukuran motif kotak-kotak tidak sebanding dengan motif kotak yang ada pada topi dan celana, karena ukuran motif kotak-kotak pada dasi berukuran kebih besar di bandingkan dengan motif kotak pada topi dan celana.

a.    Warna
Prinsip desain dalam kesatuan juga dapat di lihat pada warna, pada gambar di atas warna yang di gunakan memiliki kesatuan. Warna hitam, merah, biru bermotif kotal-kotak di padu putih, hitam, merah, biru bermotif kotal-kotak pada seluruh bagian dasi. Pada dasi tersebut terdapat kesatuan dalam warnanya, antara warna hitam, merah, biru bermotif kotal-kotak.
b.   Bentuk
Secara bentuk pada gambar di atas juga memiliki kesederhanaan yaitu bentuk segitiga.
c.    Motif
Motif pada dasi chef (neck tie) tersebut hanya satu bentuk yaitu motif kotak-kotak yang sangat mendominasi. Motif kotak-kotak itu memiliki perbandingan yang sangat signifikan antara topi dan celana  yaitu ukuran kotak-kotak yang berbeda, pada warna juga sangat memperjelas perbedaan, disesuaikan dengan jabatan penggunanya.

d.   Ukuran
Ukuran dasi chef (neck tie) tersebut relatif berbeda. Ukuran motif kotak-kotak pada dasi chef (neck tie) pun sangat berbeda dengan ukuran motif kotak-kotak pada topi dan celana.
















e.       Kesederhanaan celana chef (checkered pants)
                                   
                                               
                       












Pada awalnya celana tersebut bernama Bracchae yang memiliki potongan simple dengan motif garis lurus dan bagian mengerut pada bagian ujung kaki, namun seiring perkembangan waktu calena tersebut di aplikasikan sebagai celana chef dan ada beberapa bagian dari celana Bracchae yang dihilangkan dan berganti nama menjadi checkered pants.

Pada umumnya semua celana chef (checkered pants) memiliki nilai kesederhanaan, karena pada bagian pinggang hanya menggunakan tali untuk mengikat celana tersebut pada bagian pinggang. Motifnya pun sangat sederhana, yaitu kotak-kotak berwarna hitam dan putih saja.

a.       Bahan
Celana chef (checkered pants) dengan bahan dasar Drill Amerika yang bermotif kotak-kotak  pada seluruh bagian celana chef (checkered pants). Pada gambar di atas ini terdapat prinsip desain yaitu adanya kesederhanaan pada bahan yang digunakan pada celana di atas.
b.      Warna
Prinsip desain dalam kesatuan juga dapat di lihat pada warna, pada gambar di atas warna yang di gunakan memiliki kesatuan. Warna hitam di padu putih sebagai warna dasar yang sangat mendominasi di aplikasikan dengan warna hitam dan putih pada seluruh bagian celana. Pada celana tersebut terdapat kesatuan dalam warnanya, antara warna putih dan hitam.
c.       Bentuk
Secara bentuk pada gambar di atas juga memiliki kesederhanaan yaitu pada bagian pinggang menggunakan tali untuk mengikat celana pada pinggul.
d.      Motif
Motif pada celana chef (checkered pants) tersebut hanya satu bentuk yaitu motif kotak-kotak yang sangat mendominasi. Motif kotak-kotak itu memiliki kesatuan yaitu ukuran kotak-kotak yang sama seperti pada bagian topi chef, pada warna juga sangat memperjelas kesatuan pada motif tersebut.
e.       Ukuran
Ukuran celana chef (checkered pants) tersebut relatif disesuaikan dengan ukuran  penggunanya. Motif kotak-kotak pada celana pun berfungsi untuk menyamarkan noda makanan yang  mengenai celana tersebut, semakin kecil ukuran motif kotak pada celana maka akan semakin menyamarkan bekas noda.





2.                  Biografi Pencipta Seragam Chef

Marie-Antoine Carême
(8 Juni 1784 - 12 Januari 1833)

Antoine Marie Carême adalah pendiri dan arsitek haute cuisine Perancis. Kisahnya  termasuk salah satu dari sebuah novel Dickens.

Dia adalah salah satu dari sedikitnya 25 anak yang lahir dari keluarga miskin yang membuatnya menjadi anak jalanan pada usia sekitar 10 tahun. Beruntung baginya saat  ia mengetuk pintu sebuah restoran untuk melamar  pekerjaan.

Pada usia 21 ia tekah menjadi chef di Talleyrand. Dia juga menjabat sebagai kepala koki ke IV George pada masa kerajaan Inggris, Kaisar Alexander I dari Rusia, dan Baron James de Rothschild. Ia menulis beberapa karya produktif masakan, termasuk ratusan resep, menu, sejarah masakan Perancis, instruksi untuk dapur pengorganisasian, dan tentu saja, instruksi untuk konstruksi arsitektur monumental makanan. Ia meninggal pada usia 48, dan dikenang sebagai "koki raja dan raja koki."

Lahir di Paris dan tinggal di sana dengan kondisi keluarga yang miskin pada tahun 1792 saat puncak Revolusi Prancis, ia bekerja sebagai seorang anak dapur di Paris chophouse. Pada 1798, ia resmi magang di Sylvain Bailly, sebuah patissier terkenal yang berdampingan  dengan toko dekat Palais-Royal. Bailly memperkenalkan bakat dan ambisi. Pada saat ia siap untuk meninggalkan Bailly, ia bisa menetapkan bahwa dia harus bebas untuk meninggalkan majikan barunya ketika tawaran yang lebih baik datang. Dia membuka toko nya, toko kue de la rue de la Paix, yang dipertahankan sampai 1813.

Carême memperoleh ketenaran di Paris untuk potongan montéesnya, konstruksi rumit digunakan sebagai centerpieces yang ditampilkan di jendela toko kue. Dia membuat kue yang  tinggi, seluruhnya terbuat dari bahan makanan seperti gula, marzipan, dan kue kering. Dia membuat model kue berbentuk  kuil, piramida, dan reruntuhan kuno, ia mengambil ide dari buku-buku sejarah arsitektur,

Ia belajar di Bibliothèque Nationale, Dia diakreditasikan dengan penemuan nougats Gros  dan grosses meringues, croquantes, terbuat dari almond dan madu, dan solilemmes.

Dia melakukan pekerjaan freelance membuat potongan terutama untuk diplomat Perancis dan Charles Maurice de Talleyrand-Périgord, serta  anggota masyarakat lainnya di Paris termasuk Napoleon.

Napoleon terkenal acuh tak acuh terhadap makanan, tetapi dia memahami pentingnya hubungan sosial dalam dunia diplomasi. Pada 1804, dia memberikan uang untuk Talleyrand untuk membeli Château de Valençay, sebuah kawasan besar di luar Paris. château ini dimaksudkan untuk bertindak sebagai semacam tempat berkumpul diplomatik. Ketika Talleyrand pindah ke sana, ia mengambil Carême untuk dipekerjakan.

Carême telah mendapatkan tes dari Talleyrand untuk menciptakan menu dalam satu tahun tanpa pengulangan, dan hanya menggunakan bahan-bahan musiman. Carême lulus tes dan menyelesaikan pelatihan di dapur Talleyrand's. Setelah jatuhnya Napoleon, Carême pergi ke London untuk beberapa waktu dan menjabat sebagai chef de cuisine untuk Bupati Pangeran dan George IV. Saat Kembali ke benuanya, ia mengikuti undangan Tsar Alexander I untuk datang ke St Petersburg, di mana dia hidup begitu singkat dan tidak pernah menyiapkan makanan untuk Tsar sebelum kembali ke Paris, di mana ia menjadi  koki untuk bankir James Mayer Rothschild.
Ia meninggal di Jerman pada usia 48, karena menghirup asap beracun dari arang yang ia dimasak. Dia dikenang sebagai pendiri konsep haute cuisine dan dikebumikan di Cimetière de Montmartre di Montmartre.

Pengaruh
Dalam posisi yang pertama, Carême bekerja sebagai chef de cuisine untuk Talleyrand. Lebih dari sekedar sebagai seorang majikan atau sponsor, Talleyrand aktif mendorong Carême untuk menghasilkan gaya baru makan, menggunakan rempah-rempah segar dan sayur-sayuran dan saus disederhanakan dengan bahan lebih sedikit. Talleyrand's menjadi terkenal pada negosiasi yang mengikuti jatuhnya Napoleon, pada Kongres Wina. Ketika Kongres bubar, baik peta Eropa dan selera kuliner kelas atas perusahaan telah sepenuhnya direvisi.
Carême sangat berdampak terhadap hal-hal kuliner berkisar dari hal sepele hingga teoritis. Dia ter akreditasi  menciptakan topi koki standar yaitu toque dan double breasted jacket, ia menerbitkan klasifikasi dari seluruh saus ke dalam kelompok, berdasarkan empat saus utama.

Karya hasil ciptaan Carême
·        Carême menulis beberapa buku tentang masakan, di atas semua L'ensiklopedi Seni Française de la cuisine (5 jilid, 1833-34, dimana ia telah menyelesaikan tiga jilid sebelum kematiannya), yang termasuk dari ratusan resep, rencana untuk menu dan pengaturan meja mewah, sejarah masakan Perancis, dan petunjuk untuk mengatur dapur.
·        Le Pâtissier royal parisien, ou Traité élémentaire et pratique de la Patisserie moderne, suivi d'utiles au Progres de cet seni, et d'une des grands (Paris, 1815)
·        Maitre le français d'Hôtel, Parallèle ou de la cuisine ancienne et moderne, sous Considere de l'ordonnance des menu selon les Quatre saisons. (Paris, 2 jilid. 1822)
·        Projets d'arsitektur pour l'embellissement de Sainte Petersburg.  (Paris, 1821)
·        Projets d'arsitektur pour l'embellissement de Paris. (Paris, 1826)
·        Le patissier pittoresque, mendahului d'un traité des Cinq d'perintah arsitektur (Paris, 1828, edisi 4, Paris, 1842)
·        Cuisinier le Parisien, Deuxieme edisi, pertunjukan tari-tarian, corrigée et augmentée. (Paris, 1828)
·        L'Art de la cuisine francaise au dix-neuvième Siecle. Traité élémentaire et pratique. (Jilid 1-5. [Pekerjaan selesai setelah kematian Carême's oleh Armand Plumerey.] Paris, 1833-1847)
·        The Paris pastrycook kerajaan dan manisan ([Dari asli Carême, diedit oleh John Porter] London, 1834)








3.                  Desain Topi Chef / Hat


















BAGIAN 4
PENUTUP
Kesimpulan
·         Seragam Chef merupakan salah satu bagian penting bagi para Chef selain dari api dan pisau.
·         Dengan seragam tersebut seorang Chef akan lebih tampak berwibawa.
·         Perkembangan model seragam Chef saat ini sudah sangat maju apabila dibandingkan dengan sebelumnya, hal ini dikarenakan style dari seragam tersebut yang mengikuti model baju-baju modern yang sudah ada pada saat ini.
·         Perkembangan seragam Chef disesuaikan dengan mode berpakaian saat ini.
·         Perkembangan seragam Chef dilakukan tanpa adanya perubahan fungsi dari seragam Chef itu sendiri.









DAFTAR PUSTAKA

Jones, Sue Jenkyn. (2005) Fashion Design. Laurence King Publishing. ISBN 1-8566-9436-4
 
Condra, Jill (2008), The Greenwood Encyclopediaof Clothing Through World History. Greenwood Publishing Group. Hlm, 24. ISBN 0-3133-3665-2
 
Anonim. (2010). Clog shoes. Tersedia http://id.wordpress.com/?ref=footer [Online] tanggal 5 Maret 2010.
 
McKelvey, Kathrin (1994), fashion source book, Perancis: Arnette Blackwell SA.
Poespo, Goet (2009). A to Z istilah fashion. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
 
Calasibetta, C.M. (1983). Fairchild’s dictionary of fashion. Amerika.
Ireland, P.J. (1987). Encyclopedia of fashion details. Depok: Inisiasi Press.
 
Kelly, Ian (2004). Memasak Untuk Kings: Hidup Carême Antoine, Chef Selebriti Pertama. Walker & Co ISBN 0-8027-1436-6. 
 
Metzner, Paul (1998). Tontonan, Skill, dan Self-Promosi di Paris selama Zaman Revolusi. Berkeley: University of California Press. ISBN 978-0-520-20684-7. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar